Tampilkan postingan dengan label hobby. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hobby. Tampilkan semua postingan

10.23.2011

Cemilan Lima Menit



Kadang sewaktu-waktu gue merasakan pengen makan ini - makan itu, padahal beberapa jam yang lalu baru selese makan siang, makan malem. Yang gue lakukan biasanya buka kulkas, liat ada apa yang bisa dimakan. Kalo ga ada, gue bisa merelakan waktu lama cuma buat bikin sesuatu yang bisa memuaskan keinginan gue. Nikmat dan puas, mungkin ini kepuasan sebuah appetite.

Kadang-kadang membayangkan, bagaimana kalo nanti gue ga punya appetite lagi ya? Disaat-saat nanti jika sudah sibuk, susah meluangkan waktu, dan makan apapun yang bisa dimakan, karena gue ga bisa mikirin lagi "gue nanti siang mau makan pasta dengan udang atau kepiting soka pake saos telor asin" ditambah lagi waktu untuk membuatnya. Kok, sedih ya gue? :'(

Seperti sekarang yang tiba-tiba gue pengen ngemil yang manis-manis, dan gue membayangkan  muffin coklat. Coba deh kalian bayangkan? Muffin dengan tekstur yang ga terlalu lembut, lengket-lengket di gigi dan lidah, rasa yang tidak terlalu manis atau hambar, potongan-potongan coklat kasar yang sedikit meleleh bercampur dengan adonan rotinya.. pas rasanya. Terus gimana dong?

Mungkin gue bisa membuat sesuatu yang seperti muffin, rasa coklat dan agak lengket itu. Namun sebelum impian gue ini hilang ditimpa oleh keinginan yang lain, harus cepat-cepat dipuaskan. Inget resep lama yang pernah gue liat di TV jaman kecil.

Keik mug coklat. Chocolate mug cake

Kalian pengen tau caranya? waktu yang diperlukan membuat keik ini hanya LIMA MENIT kawan-kawan. Yang kalian butuhkan adalah satu gelas mug ukuran biasa dan microwave.

Bahan:
4 sendok makan tepung
4 sendok makan gula
2 sendok makan bubuk kokoa
1/4 sendok teh esens vanilla/mint
1 buah telur
1sendok teh choco chips
3 sendok makan susu cair
3 sendok makan mentega (dilelehkan)
atau
3 sendok makan minyak sayur

Caranya:
Pertama, campurkan semua bahan kering kaya gula, tepung, bubuk coklat, choco chips, di mug dan aduk rata.
Kedua, masukan telur, aduk rata dan jangan sampe ada gelembung-gelembung tepung.
ketiga, masukan susu, esens vanilla/mint dan mentega/minyak lalu aduk rata lagi.
Terakhir masukkan mug ke microwave dan setel selama 3 menit di 1000 watt atau maximum power. Setelah itu tunggu sampe keiknya berhenti mengembang, baru keluarkan dari microwave. Gunakan pisau untuk memisahkan pinggirannya yg lengket atau makan langsung aja dari gelasnya.
Yup, keik coklatnya bisa langsung disajikan.

Kalo gue sih lebih suka versi mengganti bubuk kokoa dan choco chips dengan 50 gram dark chocolate yang dilelehkan barengan sama menteganya. Cuma kalo kaya gini emang butuh waktu lebih lama. Cuma bagi gue rasanya lebih enyaaak.. hehe

Nah, kalo kamu mau silahkan mencoba. Kayanya perlu di masukkan resep ini ke 



Mantap kan!!








7.11.2011

Time Consuming

 Much times were wasting out.
waste times for take a nap, watching piracy-DVD, starring at cat plays or cat sleeps, maybe do nothing
Times waste poorly
so pooor...ly





Do you have any kind of interest?
My mom thaught me how do knit or crochet, when I was in junior high.
But they were not my fav-kind-thing.
But I couldn't do anything to spend for this precious time
But I have needle and yarns... so what am i waiting for?
Do knit! Do crochet!





Then I just sang  lalalalalala...
Inside my room, under the blankets, lied on pillows and bolster
watched them carefully about the pattern
ignoring my partner
ignoring my cat
ignoring my friends
focus
Then a making-thing-in-precious-times-work had done

So what must i suppose to feel?






I am happy




6.06.2011

Had Happen in My Room

Every people have a comfort nest to find. Sometimes, they aren't cozy enough. So, they have to build a comfortness.

Build something like that needs times. Collect all kind of stuffs you need, arrange them, and feel them. Are they comfy enough for me?

If you feel that's all just like what you want, now there will be much much much times you'll spend in that nest. You do anykind of things you're very love, even your pet.






 
















 



they are my comfort zones.





4.03.2011

Untitled






                How Are You?



*was a time to clean up the work dest... all its resident was formed a line outside, on the balcony.
I realized they had nice calm colours and then the film effect would gave beautifull printed.




1.04.2011

New Project



This is my new project. Called earthy Bowl. What is that?
considering that i really have so much love about food, at last I make a food blog.

Just like many other food blogs, i try to make this a little bit different. Not only about cooking tips and good recipes but also about culinary picnic that i've tried. And little bit love sharing.. haha. Food won't have nice taste without love, yeah?

Why? Why Earthy Bowl..
About two days, i was thinking what will i give it name. Some people gave me a few suggest, quite nice, but those were not qualified about what would I liked and I made. Then sudden, I got it. Watched TLC (Travel and Living Channel), I know that I concern about ground and earthy taste, maybe because I was an asian. The show told me about history of ground seasoning. Asia was the number one source. And then, The show changed to 'Making of terracotta'. I just like terracotta things actually. More of teracotta jar, bowl, cup, plate. Because if the food was made or placed in the teracotta vessel, the taste will be just right more earthy and the earthy smell would durable. Yeah, the things were i like just shown in streak.

From that, I got Earthy Bowl.

Now chums, you can enjoy my food blog, and feel free to give me advices and also suggest. And compliment may also allowed (really) :-D


Just klik right here


12.31.2010

Bencana Merapi: Prihatin atau Darmawisata?


Natal 2010 ini, membagi pengalaman baru dan hikmah dibaliknya. Bahwa sungguh Tuhan mengamanatkan hambanya untuk selalu bersyukur.

Saya, beragama muslim. Mengutip kata Adil Pradipta di Twitternya, "Karena saya orang indonesia yang menganut paham bhineka tunggal ika, jadi besok saya lebaran versi nasrani, merry christmas guys :D," untuknya saya sepenuhnya sepaham. Karena saya mengartikannya sebagai saya sendiri berada di tengah keluarga yang menganut macam-macam agama, bagi saya ikut meramaikan suasana natal bukanlah masalah. Pada intinya, hari raya yang ini ditujukan untuk membentuk kehangatan keluarga dan kasih sayang terhadap sesama. Meyakini bahwa semua hal itu ada hikmahnya.

Hari kedua natal, tanggal 26 desember, kami sekeluarga besar menengok wilayah bencana akibat ketusan Gunung Merapi. Kami semua heboh membicarakan suasana disana, kami menyebut-nyebut soal mbah Marijan.

Lucu, kami ini ingin sekali melihat keadaan sebenarnya rumah mbah Marijan setelah ditinggal mati pemiliknya itu. "Ayo nengok rumahnya mbah Marijan!" kata Tante saya bersemangat sekali. Nisa hanya sekelibat mendengar kisahnya dan pemahamannya sampai pada kesimpulan dalam hatinya, yang belakangan dia beritahu saya, "Sumpeh demi apa lo?! mbah Marijan itu masih keluarga kita?!" semua itu karena efek dari semangat kami menjenguk mbah Marijan sama seperti semangat melayat ke makam Eyang kami.

"ya kalee dek, serumpun padi tumbuh disawah si mbah e! hahaha"
Amat jauh dari bayangkan. Saya mengira akan sepiiii sekali suasana disana, dimana orang-orang tidak akan berani mneginjakkan Merapi perkasa itu lagi. Yang terlihat antrian mobil-motor dengan berbagai plat. B, D, H, AA, AD, F. Tentunya dengan penumpang berbagai golongan dan usia. Dan di garda depan terdapat gerbang masuk dadakan dengan tarif berkarcis. Harga karcis Rp 1000,-/orang dan parkir Rp 3000,-/Mobil. Ketinggian kami saat itu 5km dari puncak merapi. Kecamatan Cangkringan, kabupaten Sleman.




Menanjaki jalan yang sempit dan padang "pohon beranting kering". Semua sudah gersang tanpa ada warna hijau sedikitpun. Rumah-rumah sekitar hancur porak.

Mobil parkir sejenak untuk melihat jurang yang terbentuk. Lautan manusia sedang menikmati pemandangan miris disana. Saya turun untuk cekrak-cekrik sedikit dan mobil kami menanjak lagi sampai area parkir yang sudah tersedia. Kami bertanya-tanya kanan-kiri sedikit tentang aturan main tempat "darmawisata" itu. Kami berjalan ke sebuah pos penyelamatan yang dialih fungsikan sebagai tempat berjualan makanan-minuman ringan, dan tentunya pangkalan ojek. Jalan dari pos itu ditutup palang bambu, sehingga tidak ada kendaran yang bisa terus mendaki keatas, kecuali ojek-ojek yang sudah disediakan. Tarif ojek itu sendiri Rp 20.000,- (PP), tidak bisa ditawar dan tidak bisa setengah harga jika hanya ingin naik ojek untuk nanjaknya saja.



Saya lebih memilih untuk jalan kaki, mengajak sodara-sodara yang lainnya. Lumayan, jarak yang ditempuh untuk sampai tempat tertinggi yang diperbolehkan sekitar 1,5 km full super nanjak dengan medan licin dan tidak rata akibat tumpukan lahar dingin. Sedangkan Popop dan Eyang putri saya memilih untuk naik ojek.

Saya tidak bisa mengutarakan bagaimana rasanya disana. Kalo mau komentar dari segi cuaca sih, disana itu dingin sekali dan sinar matahari menyengat parah. dalam 2 jam menanjak, kulit saya menghitam dua tingkat rasanya. Saya menyesal tidak memakai baju lengan panjang, walau sudah ekstra topi koboi.



Sekilas lokasi bencana ini seperti mengambil untung rupa demi rupa. Semua hal di materikan, bahkan terlihat sedang dibangunkan toilet umum oleh warga. Harga minuman-makanan tentunya menjadi 3x lipat. Penjual vcd rekaman meletusnya Merapi berlomba-lomba berteriak, juga penjual foto-foto "eksklusif" letusan Merapi. Lokasi ini otomatis menjadi tontonan bagi masyarakat awam, yang sekaligus di-objek-kin oleh warga sekitar.

Saya cukup hanya memberikan kesimpulan positif, karena semua itu dilakukan warga untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari mereka. Dari mana lagi mereka mencari uang? mata pencaharian mereka sebagai petani, pemburu, penambang, atau penyaji kesenian daerah sudah hilang. Ada spanduk yang tersebar dimana-mana disekitar lereng-lereng yang berkalimat "Merapi Bukan Tontonan, Bantulah Hijaukan Kami," spanduk ini yang membuat kesimpulan seperti diatas yang sebelumnya saya berpikir "ambil kesempatan dikesempitan"

Untuk Foto-foto keadaan wilayah pasca bencana lainnya yang lebih prihatin dari pembuka disini, dapat citizen lihat disini Bencana Merapi. Dan kalian terbuka bebas untuk merasakan sendiri foto-foto saya..




11.27.2010

hei, watch our film chums!





I will really really really do not care if i talk like jumbles or something.
There's not another i can say to feel what word will i pick. It's been full a week we concerned about this. Chased by the cursed of deadline. And by that time we had them finished. How we are Wanting them, feeling them, eating them and crazy with them. It's all has happened just before we know it. The very "long time" i just feeled was about to upload this ripe material to you tube! really!

Just Watch this out! and feel free to comment this ripe material. How sour, sweet, or saltyness it takes...


KotakIDE production presents a drama-non-romance film for I-COMM 2010 and MANKOM 2009.



We are sorry if it has a lot of technical accident. because we belive about The Learning Process. They'll make us better for future notes.



5.23.2010

Jangan Marah Tour 2010
















Jangan Marah Tour 2010
Bandung, April 18th 2010
best perfomance (versi Ratri)

Zeke Khaseli Salaca Zalaca

Me, Bimon..
Drove through Saturday night
to Fame Station at Sersan Bajuri Bandung

it's little rain above us

no hard but fine night
little traffic jam jamming front of the car
yeaaah!
we're going to Jangan Marah Tour
left behind Kampoeng Jazz
just to see HIM

we know we're freaking out of ZK like retards
ZK FREAAK yeah

i thought HE will scare of our acts

it's awsome night exactly!

that performance was best
HE just acted like FREAK too
with bunch of zoo's resident he brought in

i like that rabbit
Bimon scared with that horse

just for ZKSZ we're coming

then Copeland Farewell Concert for free..

DON'T be JEALOUS may friends