10.21.2012

As Free


Have you ever felt free?
free as wild

#nowwishing

The Coolest Saturday Night


Malem minggu-an dapet kamera pocket gratis = Malem minggu paling asik!

Sampai detik masih sumringah karena jackpot rejeki hari ini. Diawali dengan kesel sendiri gara-gara jari tengah kejepit meja setrikaan, kukunya pun jadi ungu, rasa sakit cuma bisa ditahan dengan mengumpat dalam hati dan gigit bibir. Seandainya aja ga usah sok-sok-an baik ke bibi buat nyetrika sendiri, pasti jari tengahnya masih sehat wal afiat.

Hari ini sabtu yang lancar jaya, setelah memantau twitter malam sebelumnya, semua orang memperingatkan untuk tidak keluar rumah. YES! Hari ini semua orang berpikiran sama, kini jalanan bahkan tidak terlihat sebagai Sabtunya Bandung. Mau kemana sih? nonton Premium Rush dong. Seperti kata Melly seandainya ada versi 3D nya, pasti keren. Memang ceritanya sederhana, namun konsepnya luar biasa. Mengambil kisah pekerjaan kaum urban di New York, yaitu Mail Man dengan sepeda. Walaupun di film ini juga diperlihatkan betapa chaos dan mengganggunya pola kerja Mail Man ini untuk pedistrian dan menambah traffic problem di New York, para Mail Man ini bersedia mempertaruhkan badan dan nyawa mereka untuk tetap memegang aturan kerja mereka, 'keep the things to the right man'

Ketika nonton mungkin kamu agak-agak ngeri sedikit akan hal-hal yang mungkin saja terjadi. Kecelakaan fatal, luka, memar, dan sebagainya di jalan raya. Namun alur cerita yang variasi ini dapat menaik turun kan perasaan kamu disaat yang tepat.

Selesai Premium Rush, dapet traktiran gratis dari @mafiosoul. Sepertinya enak apabila sudah mempunyai penghasilan sendiri dan belum banyak yang ditanggung jawabkan. Contohnya dia yang paling tidak bisa berbaik hati berbagi rejeki ;p. Sepertinya Akus akan melakukan hal yang sama seperti dia suatu saat nanti. Semoga kalian kebagian rejeki dari ku juga ya ;D


Lanjutlah kemudian kita ke acara KASKUS The Lounge Roadshow di Bober Cafe, walaupun nyasar dikit malahan ke Bober Riau instead ke Bober Sumatra. Acaranya cukup menarik, ajang perkumpulan komunitas yang ada di Bandung. Karena temanya "Jelajahi Negeriku Indonesia" maka yang diundang komunitas yang berkaitan dengan travelling, salah satunya ALEUT.

Begitu absen undangan, kita langsung menuju game 'Dream Destination', dimana kita diminta untuk menuliskan suatu tempat impian kita untuk berpetualang pada post-it notes dan menempelkannya di dinding. Aku menulis,

"Ratri Kartika (@irtar), saya ingin keliling Papua, termasuk berkunjung ke Merauke untuk melihat kehidupan sosial perbatasan terluar Indonesia. Sekalinyapun terwujud, akan sangat mensyukurinya :)"

Diakhir acara post-it notes ku terpilih untuk memenangkan kamera pocket, satu kamera lainnya juga dimenangkan peserta dari Aleut. Dan yang paling heboh lagi Cici yang juga peserta Aleut memenangkan trip budaya ke Bali. Asik parah!

Cool stuff of the week!

Hari ini Saya ucapkan terimakasih sekali untuk Tuhan, @mafiosoul, @KomunitasAleut, dan @kaskus!
--Love you all--


10.08.2012

Mourn for Blood Ivory

I don't know how I suppose to be react about these issues. I just gasp, knowing that massive slaughter happened to packs of elephant. I right away bought Nat Geo magz yesterday because of the main issue was Blood Ivory. The elephant life has effected me in my life beside lion or cats. They have been my favorite creatures since I was a kid.

doc taken from Nat Geo Web
Blood ivory issue became news watch along last month. Just type 'blood ivory' in your browser, there would be many articles about ivory smuggler, ivory worship, brutal elephat slaughter, and those articles pointed to Africa as the target slaughter, then Philipine, China, Thailand, Malaysia, Brazil, and Hongkong as the largest market of ivories.

in order not being sold in black market, the rangers pull out ivory from the elephant who murdered in  Amboseli National Park, Kenya. In the first semester this year, six rangers died. But, rangers defeated 23 poachers. (doc. from Nat Geo Web)
Nat Geo magz said that in Januari 2012, about hundreds of riding hunters enters National Park in Camerun and slaughter hundreds of elephant with AK-47 and rocket granades. Can you imagine how chaotic it was? Not just elephants are captivated, also others animal whom protected their child or their pack.

Bryan Chisty discovers how religion plays a role in the problem of ivory trafficking. Those ivories are made as craft, statue, gift of Buddha, Yesus, or Santo. Bryan interview Monsignor Gracia in Phillipine as the religious ivory icons collector who said, "I do not see elephant, I see God". The pathetic is the fraters, monks, know certain ways to smuggle ivory to our country, know good crafters and make fake documents  about the date of the craft are made, will stample before restriction of ivory trafficking are annouced. This way certainly illegal, but how come these "holy people" could act something forbid like that?


Mons. Gracia with his ivories collection (doc from http://www.earthintransition.org)
I just sad see tens of slaughter elephat pics. Do you know that elephant is one of the smartest animal in the world? They shade tears when their family, or friends die. Even they find one of another elephant family or pack die, they will stay a while and mourn for the dead, do some mourn-ritual. If somebody is injure, the other will slow down their migration, so the family keep together. Some of people have them as a pet in Thailand, the elephant would protect you until they die, maybe you have already hear many sad stories from Thai about The elephant and their master.

Massive slaughter with AK-47 and granade, more than 300 elephants were killed (doc from Nat Geo magz)


inceneration of 5,5 tons ivories smuggled in Kenya (doc from Nat Geo Web)

I have a engraving pendant ivory from my grandma. She gave me when I was 13th. Believe it or not, I put that pendant in a box with a paper said "Sorry for the brutal slaughter you've been sustained" from Me and Grandma, then bury it in my backyard.

And then I remember this videoclip



10.07.2012

DIY Kaleidoscope

It's been almost 2 centuries this beautiful form invented by Sir David Brewster in 1817. He began work leading towards invention of the kaleidoscope in 1815 when he was conducting experiments on light polarization but it wasn't patented until two years later. In just three months two hundred thousand kaleidoscope sold in London and Paris, after Philip Carpenter, the sole manufacture owner produced them.

My dad asked me to make simple DIY kaleidoscope just this noon. He told me that he ever made this thing when he was in elementary school. With three rectangular mirror, of course in the same shape, we made equilateral-triangular-prism, put on the tape. Then tape on two layer of white plastics (put some beddles, colored plastic with different shape or maybe glass in between) at the bottom of the prism. Warp the prism with motive paper. Do not forget to close the top of prism with paper or dark plastik then make a hole for the sight. SIMPLE RIGHT!

I took some pics of the random form, you could shake it, so you'll see every different form made. And it'll more beautiful if you see them under the sun, so the colored of the plastic or glass would refract the lights.


light forms of DIY Kaleidoscope

'scenery' from the sight hole

 So do you want to mke it too? try this at home and take a pic. Make different pirsm I suppose.




Damn, Judul Skripsi?

Memasuki masa 'jarang kuliah' akhirnya tiba. Mata kuliah yang harus dijalani yaa sudah dijalani, tersisa makul Audit Komunikasi, sisanya hanya mata kuliah wajib KRS tapi ga wajib masuk kelas. Untuk anak Unpad pasti mengalami Job-training dan Seminar yang harus dijalani sebelum memasuki langkah akhir, Skripsi.

Kebetulan saya sudah mengalami Job-training di Bank Indonesia Bandung. Mendapatkan pengalaman dibidang ekonomi, which is bukan major bidang saya yang Komunikasi Pemasaran banget. Tapi memang semua bidang memerlukan Komunikasi, jadi disanalah saya belajar bagaimana 'memasarkan' Bank Indonesia melalui tugasnya yang berkaitan dengan perekonomian. Yes, learning something new is so much fun.

Masuk ke Seminar. Lewat makul ini, mahasiswa 'dilatih' lagi untuk membuat 'skripsi bayangan' selain pada makul Metode Penelitian. Dosen pembimbing saya meminta kami untuk mencari ketertarikan terhadap suatu hal terlebih dahulu untuk dijadikan judul tanpa harus memikirkan metodenya. Saat inilah kepekaan radar terhadap hal-hal unik disekitar kita harus ditingkatkan. Tapi sudah seminggu lewat saya juga belum menemukan apapun, sampai akhirnya ketika saya sakit gara-gara asap rokok muncul.

Hei, bagaimana kalau tentang "Kamapnye Anti Rokok"? Kebetulan saya inget tentang film dokumenter Vanguard yang berjudul "Sex, Lies, and Cigarrette". You should click it and watch it, youtube provide these. Dosen saya perokok, dia hanya tertawa-tawa saya menawarkan judul ini, ditambah saya memastikan dia tidak terkena dampak apapun dari box putih dengan tulisan tegas hitam di setiap kemasan rokok dibawah ini.


Dia menawarkan judul, "Strategi Kampanye Lembaga X". Saya sedikit tertarik, tapi kemudian saya mulai lebih tertarik mengenai pemasaran sukses industri rokok yang menargetkan pasarnya secara tertulis 18 tahun keatas, dan tidak tertulis 14 tahun keatas, tanpa ada larangan konsumen dibawah usia itu untuk membelinya. Menurut kalian apakah itu menarik?

Yang kedua, entah mengapa setiap saya melihat Waria ada ketertarikan yang muncul, ingin tahu siapa mereka didalam tubuhnya. Waria adalah kelamin ketiga yang tidak pernah diakui secara umum. Mungkin hanya 10% orang didunia mengenal Waria sebagai kenalannya, dan lebih sedikit dari itu mengakui mereka temannya. Dibalik apapun penampilan luarnya itu, seperti pekerjaan pengemis, mereka juga manusia yang ingin diakui, walaupun pekerjaan mereka dianggap tidak normal bahkan 'haram'. Ditambah ada Pesantren Waria di sudut Yogjakarta, Notoyudan. Di tema inilah Dosen saya lebih tertarik. "Pola Pembinaan Pesantren Waria", tapi kesulitannya adalah lokasi penelitian yang mungkin agak sulit dijangkau saya. Hmmmm.

Apa lagi yang kurang unik dari komunitas ini!

Maryani, pendiri Pesantren khusus Waria
Yang ketiga, tema ini muncul karena tetangga sebelah rumah. Mereka adalah yang bisa dibilang tidak baik untuk perkembangan anak. Mereka mempunyai dua anak laki-laki berusia 10 tahun dan 5 tahun. Ayahnya residivis dan mantan preman, ibunya seorang Jawa dengan logat ngapak-ngapak, namun besar di Tangerang. Yaah, kurang lebih, budaya Betawi kasarnya lebih dominan. Yang memprihatinkan adalah kesehatan dan perilaku anak-anak ini. Sejak kecil mereka sudah mengenal kalimat kutukan paling hina, anak paling bau di daerahnya, tidak mengenal kasih sayang terhadap sesama, dan sampai mengutil barang-barang tetangganya, dan lebih parah lagi, orangtuanya tidak melakukan apapun untuk merubah kebiasaan anaknya tersebut. Yang bikin saya penasaran apasih yang mereka tonton, apa sih yang mereka komunikasikan, secara setiap hari saya hanya mendengar orangtuanya berteriak kutukan macam-macam ke anak-anaknya. Yang menjadi kesulitan disini adalah saya takut mereka tersinggung jika saya menjadikan mereka penelitian.

Sampai sekarang, saya belum bisa menentukan tema mana yang akan diangkat... sedangkan Seminar tinggal seminggu lagi. Huft

10.03.2012

The Famous Cat in Town

It's been a year without blogging!

I've never introduce a new citizen in my life. But better than never. He has been my favorite for more than a year. My happy thoughts, my kissh-kissh-nose, my fluffy pillow, oh my my my..

My days have never been happier since he arrived in this rent-house. If you touched him, your vision of course won't become strange, red-becomes-blue or blue-becomes-red thing, or maybe when your mommy suddenly becomes your daddy. He just will make your mind turns to baby thinking. Your voice becomes duckling-bath sound, your lips become cone shape, and maybe suddenly you will be craving some beef-steak :D

Here he is, Momow, Momowi, or my fav-call name Nyomi or Mowi. The Famous Cat in town.

I bought him at Merdeka Street in the night. About 500k then share it with Melly. He is not good-race cat, but he has something special in my eyes when I see him. I picked him because when I shaked my index finger, he was kinda exciting. Oco and Karin still looked disgust with him, they didn't like cat very much. But I hope this cat make them turn their hearts.

With a box and a yellowish-cat in it, we brought him back home. And we've been arguing about his name will. I still stayed in my word to call him Momow, then it done. Momow still meow-ed hardly to get out that box.

Little Momow (Mocil), 1st day at home, I said "Morning, sunshine <3 br="br">
Now, he become the yellowish-fat-cat in the house and sometimes has very bad manor. But luckily he always have handsome charm to enchant us. Also Oco and Karin sometimes. (ssst, I know that Karin likes Momow very much, but she's kinda ashamed to admit it ;p)


Momow becomes everyones favorite

He is always being good model with his special poses in every pictures

Now, he is gaining his weight. Today's weight is 7 kilos, kuddos!


Hopefully you can take him as cute-friend :)

cheers from Momow,
"uuuuuung, uuung, ngooo, ngaaaa!"

*he was never really miaw-ed actually