12.15.2009

Kosong

Selasa, 8 desember 2009
I dont know waht happen to me today. It’s feel like i’m in very bad shape. Something gone wrong this last. Maybe it’s just PMS. Mungkin aku mau menstruasi. Ini tanggal-tanggal yang sudah harus dijalani.
Pagi yang sangat malas untuk bangun. Akibat tidak bisa tidur malam. Entah kenapa selalu terbangun pada sekitar pada jam 2-3 pagi.. dan susah kembali tidur. Mungkin takut akan film-film horor yang akhir-akhir ini aku tonton. Atau ini yang namanya rasa khawatir atau stress. Mulai insomia. Mungkin? Ini seperti ibuku. Ini rasanya menjadi insomianisme. Hahaha.. ga enak jga sih. Hari-hari selanjutnya harus ku lalui dengan “waltz muram”..
Dan kemalasan pagi hari ini, membuatku malas untuk keluar kamar. Rasanya ingin berteriak di pagi ini dengan kencang, kencang bagaikan perawan ingin di ambil kesuciannya oleh orang jahat. Dan ingin menangis layaknya gadis kehilangan ayah kesayangannya. Tapi, tak bisa kulakukan itu, berteriak di bawah bantal dan selimut pun tak dapat kulakukan. Rasanya tertahankan bagai seorang yang ketakutan melihat bayangan menyeramkan dibawah tempat tidurnya. Dalam kekosongan itu, pintu kamar berbunyi, tok tok tok tok. Empat kali, aku menghitungnya. Dan wanita di luar memanggilku, “Neng!!”. Aku tidak menjawab untuk sejenak, mengisi kembali pikiran, lalu wanita di luar memanggilku lagi, “Neng!!”, dan, “Iya..” ku bangun dari tembat tidur dan berjalan sebanyak dua langkah, membuka pintu. Berbincang sejenak dengan Bu Iin, wanita yang membersihkan tempat ini dari kekacauan yang lebih banyak mereka sebabkan dari pada aku. Bahkan aku hampir tidak pernah membuat kekacauan itu, aku jarang tinggal di sini, lebih banyak waktu ku untuk tidur di tempat lain dari pada di sini. Kurebahkan lagi badanku, menarik selimut dan memeluk guling. Ku tatap bawah meja, melihat sepatu kuning buatan perusahaan Adi Dasser. Aku takut melihat tempat itu, seperti ada yang mengawasi dari sana. Sepatu kuningku itu. Sepatu yang sekarang menurutku agak norak, sepatu yang kubeli bersama Uma. Entah kenapa aku malas memakainya lagi. Seperti malas di pagi hari ini. Ku miringkan badanku membelakanginya. Ku lihat handphone merahku itu. Sekarang pukul 07.00. ku kirimkan sms ke hasnah, kalo aku tidak ingin masuk IAD hari ini. Aku bilang aku ngantuk karena tidak bisa tidur semalam. Setelah aku tekan ‘send’, aku tertidur kembali.
Jam 08.00 aku membuka dua jendela itu. Memasak air, memasukan bubuk susu rasa pisang ke dalam gelasku. Mengambil indomie dan telur. Dan segera setelah selesai dengan semua itu. Aku mandi.
Rasanya buruk sekali hari ini. Tidak ada perasaan cerah. Aku menelpon Melly dengan suara kasar. Dia pun membalas dengan sama kasarnya. Kurasa itu saat aku harus menyelesaikan pembicaraan itu. Aku membeli lima lembar transparancy untuknya. Kurasa aku agak sebal akhir-akhir ini dengannya. Lima hari aku nginep di tempatnya, kurasa terlalu berlebihan. Mungkin terlalu banyak bersama dengan orang yang sama akan membuatmu sedikit muak kan. Kalau gitu saat ini harus menjaga jarak sedikit agar perasaan sebal itu hilang. Ahhh, pasti ini aku saja yang terlalu PMS-an.. maaf kan teman ku. Si Melly ini salah satu teman yang menurutku normal dri antara orang-orang di sini. Eh, Mel, engkau normal ga sih?? Hihi..
Aku kesulitan keuangan minggu ini. Hrrr, ini dia kalo lagi sama Melly, sungguh deh. Pengeluaran menjadi kacau tidak karuan. Dia juga kacau, saya juga kacau. Ga da yang bisa mengontrol. Dia sih enak, tinggal gesek.. (ahaha, gesek apaan tuh) nah aku, gesek apaan lagi. ATMnya masih ada 20 juta.. (jeeh, tau gitu gw. Bis keliatan waktu dia ngambil atm) lah sayaa, Cuma 200 ribu dah. Paraaah amat. Stress. Di tambah aku di marahin sama bapak, gara-gara ini. Dan dia menghukumku dengan tidak mengirimkan uang lagi walaupun sudah ludes begitu. Oooohhh..
Dan hal ini semua, membuat penampilan retorika ku hancur berantakan! Bahkan aku tidak bisa mengendalikan perasaan cemasku tentang semua ini selama berada di depan audience. Bahakan ada dimana aku tidak tau harus mengatakan apapun. Rasanya kosong yang menghampiriku pagi ini muncul lagi di saat yang tidak tepat. Crash down! Aku rasa nilaiku hari ini jatuh bagaikan pesawat tanpa mesin di angkasa. Tidak berguna.
Malam ini, aku eneg dengan spaghetti yang ku masak sendiri. Aku tidak ingin memakannya sekarang, sambil menngulas ini semua. Tangan kiriku mengaduk-aduk mangkuk tanpa sedikitpun ingin memakannya. Ini adalah sampah. Aku tidak punya uang, jadi aku harus memakannya suka tidak suka. Dan NYAAAMM.. ini sendokan pertama dalam mulutku.
Selamat makan, kosong!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar